Senin, 30 November 2009

MyStat

Menyatakan Kejujuran Lewat Statistika
Oleh : Betty Mutiara Indah


Statistika menurut Statistical Consulting Centre University of Melbourne Statistics is a discipline which is concerned with:
• designing experiments and other data collection,
• summarizing information to aid understanding,
• drawing conclusions from data, and
• estimating the present or predicting the future.
Statistical Consulting Centre University of Melbourne juga menyebutkan bahwa statistik menjadi alat yang sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu seperti bidang kesehatan, psikologi, pendidikan, sosiologi, teknik dan fisika. Bidang-bidang tersebut masih sebagian saja dari berbagai bidang ilmu lain yang berkaitan dengan statistika. Statistika juga penting dalam berbagai aspek sosial seperti bisnis, industri, dan pemerintahan.
Terkait dengan konsentrasi ilmu statistik yang berkaitan dengan pengumpulan data, berbagai instansi pemerintah maupun non pemerintah membutuhkan data-data statistik sebagai dasar untuk membuat suatu keputusan. Contoh nyata dapat dilihat dari keberadaan BPS (Badan pusat Statistik) di Indonesia. Keppres No. 6 Tahun 1992, yang dikutip dari artikel oleh BPS Kabupaten Garut menyebutkan bahwa Badan Pusat Statistik adalah lembaga pemerintah non-departemen yang langsung bertangguang jawab kepada Presiden. Presiden menggunakan data-data statistik untuk mengevaluasi suatu kebijakan dan tindakan pemerintah. Kemudian, hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah kebijakan atau tindakan yang akan diberikan kepada rakyat walaupun BPS bukan satu-satunya lembaga yang dapat memberikan gambaran hasil kebijakan pemerintah saat ini.Selain itu,perusahaan dan dunia perbankan juga memerlukan adanya data statistika dalam mengambil sebuah keputusan untuk menentukan langkah usaha.

Namun, bukanlah sembarang data yang akan digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membuat sebuah keputusan. Hanya data-data berkualitaslah yang patut dijadikan acuan untuk dijadikan sebuah dasar dari pengambilan kebijakan tertentu pada instansi manapun.

Pada kenyataannya, data-data statistik di Indonesia masih belum optimal. Masih terdapat beberapa hal yang membuat masyarakat kurang bahkan tidak yakin akan kualitas suatu data. Tak jarang akibat kualitas data yang kurang baik maka menimbulkan kerugian seperti yang dikutip oleh situs Berita Pendidikan yang diambil dari Republika Online. Berita tersebut menyebutkan bahwa data statistik belum optimal bantu pengentasan masyarakat miskin karena rekaman situasi kemiskinan di seluruh Indonesia itu belum dibuat secara spesifik. Selain itu, data masih jadi kendala perencanaan perikanan budidaya di daerah Yogyakarta. Hal ini terungkap dari hasil wawancara dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X yang dipublikasikan melalui situs Portal Nasional Republik Indonesia. Situs eBizz Asia menyebutkan Data Warehousing Institute memperkirakan bahwa perusahaan mengalami kerugian lebih dari 600 miliar dolar setiap tahunnya akibat buruknya kualitas data yang mereka miliki.

Melirik Indikator Kualitas Data Statistika
Hal terpenting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas data statistika yaitu dengan meningkatkan kualitas data tersebut. Terdapat beberapa hal penting yang perlu dijadikan indikator untuk menilai kualitas suatu data statistika. Haryono Suyono, dalam artikelnya yang berjudul Pokok-Pokok Pikiran Tentang Penyajian Statistik untuk Menjamin Kualitas Data dan Arah Pembangunan tahun 2008 menyebutkan bahwa data yang akurat dan valid dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap data statistika. Beberapa hal yang seharusnya menjadi indikator kualitas data statistika adalah sebagai berikut.
1. Proses persiapan pengambilan data
Terdapat pematangan konsep data yang ingin diperoleh, pembagian tugas yang jelas serta yang terpenting adalah menentukan tujuan pencarian data tersebut. Data tersebut kelak akan digunakan untuk keperluan apa (apa yang ingin dicari). Sehingga dengan mengetahui tujuan data secara jelas maka akan terjadi kesinambungan antara konsep dan tujuan yang diinginkan dengan kenyataan yang akan diperoleh di lapangan.. Tahap persiapan ini benar-benar memerlukan koordinasi yang baik antara pengonsep dengan pekerja pencari data di lapangan. Perlu pula dilakukan promosi kegiatan sehingga apabila melibatkan masyarakat sebagai obyek data dapat turut mendukung proses pengambilan data.
2. Proses pengambilan data
Pada proses ini sebaiknya petugas lapangan mengecek dan mencari responden yang benar-benar bersedia untuk memberikan data (jika menggunakan metode kuesioner atau wawancara). Jika menggunakan metode mencari dari data yang telah tersedia sebelumnya (data sekunder), maka perlu diselidiki terlebih dahulu darimana data tersebut berasal pada awalnya serta memastikan kebenaran data tersebut. Selain itu, proses pengambilan data harus dilakukan secara terjadwal agar tepat waktu sehingga data tidak sampai out of date. Hal yang terpenting adalah petugas lapangan benar-benar memperjuangkan obyektivitas data, jangan sampai terbentuk satu watak buruk yang berawal dari kebiasaan mengarang data bahkan bangga ketika mendapat gelar “AMD” atau ahli mengarang data.
3. Rekapitulasi data
Setelah pengambilan data telah selesai dilakukan data dikumpulkan. Pengumpulan data harus melalui proses pengecekan yang lengkap. Pertanggungjawaban si pencari data harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisik pengelola data harus optimal untuk mencegah terjadinya human error dalam pemasukan data serta tidak terjadi kesalahan-kesalahan sepele yang akan menimbulkan data tidak sistematis. Oleh karena itu, perlu adanya konrol pada tahap pemasukan data. Kontrol dapat dilakukan salah satunya dengan melihat dan membandingkan data serupa yang mungkin sudah pernah diambil sebelumnya.
4. Publikasi data
Publikasi data perlu dilakukan secara rutin dan teratur. Publikasi data sebaiknya juga ditunjang oleh tampilan yang menarik namun tidak mengganggu maksud dari data tersebut. Tampilan yang menarik dapat pula dilakukan misalnya saja dengan mempublikasikan data melalui media seperti internet. Media internet sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat saat ini. Ismail Fahmi dalam artikelnya yang berjudul Strategi Sosialisasi Statistik Melalui Internet: Informasi Online Ternyata Lebih Sering Dikutip menyatakan bahwa media internet dapat menyajikan data secara secara online, free, dan mudah diakses oleh siapa pun.

Dengan adanya usaha-usaha untuk menacapai kualitas data yang baik, maka secara otomatis hal tersebut telah menjadi upaya dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas data statistika. Diharapkan data-data statistika yang telah diperoleh benar-benar dapat dipercaya oleh karena data-data tersebut benar dan valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Jangan sampai data yang kelihatannya dapat dipercaya ternyata tidak dapat dipercaya karena kevalidan, keaktualan, dan keakuratan data tersebut ternyata hanya rekayasa belaka. Kebiasaan untuk melakukan perbuatan jujur sebaiknya juga dapat dimulai melalui pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data-data statistik.

Selasa, 17 November 2009

ngawuuur

hore,,blog baruuu....